Potensi Perkapalan Tanah Bumbu

Potensi Perkapalan Tanah Bumbu

Melihat Pendapatan Asli Daerah kabupaten yang baru mekar pada 2003 ini begitu signifikan, namun pada perubahannya tahun 2010 mengalami deficit. Banyak potensi yang bisa dikembangkan di daerah berpenduduk + 300 ribu jiwa, salah satunya adalah sector maritime.

Sektor maritime, secara global yang dapat dikembangkan dalam dekade ini adalah industri maritime, potensi pariwisata bahari, dan potensi perikanan dan kelautan. Seluruh potensi yang ada, yang baru terekplorasi di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan adalah Perikanan dan pariwisata bahari, namun pada kuantitas yang masih sedikit.

            Potensi teknologi maritim di Tanah Bumbu belum terkelola, padahal usaha ini memiliki prospek yang begitu besar. Melihat, Pulau Batam yang mengandalkan Teknologi Maritim sebagai basis membuat pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura tersebut berkembang pesat. Namun, Pulau Batam kini tidak lagi bisa menampung permintaan pembangunan kapal maupun bangunan lepas pantai.

            Selain Batam, Surabaya, Makassar dan Jakarta juga mengandalkan potensi tersebut. PT. PAL Surabaya dan PT. Koja Jakarta serta PT. Iki Makassar sama-sama bersaing mengandalkan teknologi maritim dalam hal pembangunan kapal maupun bangunan offshore.

            Sektor teknologi maritime Tanah Bumbu sangat berpotensi, apalagi dengan adanya bahan baku biji besi yang memadai serta akan beroperasinya PT. Krakatau Stell pada 2011 mendatang. Secara otomatis bila industri perkapalan di Tanah Bumbu di Galakkan maka semua piranti pembangunannya akan tersedia, seperti bahan baku, lahan pesisir serta SDM.

            Tugas Pemerintah daerah mencari jalan untuk menjadikan dunia maritime sebagai andalan, seiring dengan menyusutnya penghasilan dari sector pertambangan khususnya batubara. Pihak pemerintah harus berani membuka ruang bagi swasta dalam pengembangan sector ini, sebab, industri ini bisa menelan biaya yang sangat besar.